Ciri Orang Bodoh dalam Pandangan Islam

Ciri Orang Bodoh dalam Pandangan Islam

Hijaz.web.id - Banyak orang yang tidak mau disebut sebagai orang bodoh. Namun, kadang mereka tidak sadar akan dirinya sendiri, mereka yang selalu membanggakan diri dan selalu menganggap dirinya orang yang pintar juga termasuk ciri orang bodoh. Mengapa?

Dalam sebuah hadist mengatakan bahwa orang yang bodoh adalah orang yang bangga dengan dirinya sendiri, ia sombong dan merasa paling hebat, pintar, baik, kaya, dibanding yang lainnya.

Abu Darda ra berkata, “Tanda orang bodoh itu ada tiga: pertama, bangga diri (ujub). Kedua, banyak bicara yang tidak ada manfaatnya. Ketiga, melarang orang lain berbuat buruk, tapi ia sendiri malah melakukannya.”.

Selain "sombong" adalah salah satu ciri orang sombong, berikut ciri orang bodoh lainnya menurut islam.

1. Sombong
Rasulullah SAW mengancam orang yang sombong ini dalam sabdanya, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi.” (HR. Nasa’i).

2. Banyak bicara yang tidak bermanfaat
Banyak bicara yang tidak ada manfaatnya termasuk tanda orang bodoh. Ada  banyak sabda Nabi SAW tentang larangan bicara jika tidak baik. Nabi SAW bersabda, “Siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik atau diam.” (HR. Bukhari).

Saking pentingnya perintah menjaga lisan ini, sampai Nabi SAW menjamin Surga bagi siapa saja yang mampu bicara baik. Nabi SAW bersabda, “Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari).



3. Mengajak orang dalam kebaikan, Sementara dia sendiri lalai dalam mengerjakan kebaikan.
Inilah yang disebut Iman dan amalnya tidak sejiwa. Allah SWT mengancam orang-orang seperti ini seperti dalam firman-Nya, ““Mengapa kalian mengajak orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kalian melupakan diri (akan kewajiban)mu sendiri, padahal kalian membaca Al kitab? Maka tidaklah kalian berfikir?” (Qs. Al-Baqarah: 44).

Terkait hal di atas, dalam Shahih Al Bukhari (hadis no; 1356) dari Anas ra ia berkata, “Ada seorang anak Yahudi membantu Nabi Muhammad SAW, ketika anak itu jatuh sakit, Nabi SAW menjenguknya. Lalu, Nabi SAW duduk disamping kepalanya sambil berpesan: “Masuklah Islam”, anak itu menoleh ke wajah ayahnya minta persetujuan. Maka ayah yang ada disampingnya menjawab, “Taatilah Abul Qasim.” Ayah anak yang Yahudi itu mengizinkan anaknya masuk Islam, tapi ia sendiri masih tetap dalam kekufurannya.

Allahua’lam Bishawab
(hijaz.web.id).

Lebih baru Lebih lama