Nah jadi pertanyaannya adalah mengartikan kapitalisme sebagai sistem ekonomi, apakah sudah tepat? kita harus tahu dulu pengertian sistem ekonomi itu apa. Menurut Corporate Finance Institute "Sistem ekonomi diartikan sebagai sistem yang diadopsi oleh suatu negara dalam mengelola dan mendistribusikan sumber daya barang kepada seluruh warga negara di wilayah negara tersebut" jadi kalau memang kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi maka jelas ada negara yang secara formal dan resmi mengakui bahwa mereka menganut sistem ekonomi kapitalisme. Negara mana yang menganut sistem Kapitalisme? jawabannya tidak ada, tidak ada satupun negara di dunia ini yang secara resmi mengakui bahwa mereka menganut sistem ekonomi Kapitalisme, Amerika? ya Amerika mungkin memang negara kapitalis, praktek kapitalisme sangat jamak di situ tapi bukan berarti mereka secara resmi mengakui bahwa mereka menganut sistem ekonomi kapitalisme. Faktanya mereka menganut sistem ekonomi campuran, mereka menganut free enterprise untuk barang dan jasanya, mereka menganut sistem campuran untuk pengelolaan sumberdaya alamnya, mereka menganut market-oriented untuk ekonomi dan pasarnya, tidak ada definisi kapitalisme yang dapat diterima secara universal karena beda pandangan, beda persepsi, beda definisi.
Walau demikian, untuk mendefinisikan sebuah terminologi, Google dan Wikipedia tidak akan cukup, artinya kita perlu kembali ke sejarahnya, bongkar substansinya, kita harus tahu kapan istilah itu pertama kali muncul dan untuk apa istilah itu dimunculkan, bahkan kita juga harus tahu, siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah tersebut? untuk kapitalisme sendiri saya rasa kita sudah tahu bahwa yang pertama kali mempopulerkan istilah kapitalisme adalah Karl Marx melalui bukunya "Das kapital" 100 tahun setelah kematian Adam Smith yang diketahui sebagai "Bapaknya Kapitalisme". Adam Smith lahir pada tahun 1723 di Skotlandia, seorang pemikir, seorang filsuf yang pikiran dan tulisan-tulisannya itu sekarang digunakan sebagai fondasi ekonomi modern dan mempengaruhi sistem kerja pasar sampai detik ini, dia sudah banyak menghasilkan tulisan-tulisan yang luar biasa, salah satunya yang paling terkenal adalah "The Wealth of Nations" 1776. Dalam tulisannya Adam Smith mengkritik monarkis dan feodalisme, menurutnya sistem ini sangat merugikan masyarakat dan dia menghendaki kebebasan individu dimana semua orang berhak berdagang bebas, mendapatkan peradilan yang tidak memihak dan berhak atas hak milik yang dia miliki dan dijamin hak tersebut tidak dapat dirampas pemerintah sewaktu-waktu. Salah satu poin penting yang disorot oleh Adam Smith adalah kebebasan pasar, artinya pemerintah seharusnya tidak campur tangan dalam mekanisme pasar, biarkan "Invisible Hand" bekerja, setiap individu punya kebebasan penuh dalam mengelola atau melakukan kegiatan yang memberikan keuntungan bagi dirinya. Adam Smith meyakini bahwa ketika seseorang mengejar kepentingannya sendiri dalam sebuah nilai keadilan, maka itu berarti secara tidak sengaja orang itu telah mempromosikan kebaikan yang ada pada masyarakat. Adam Smith percaya bahwa persaingan dalam pasar bebas akan memberikan kemakmuran bagi semua orang, dalam bukunya "The Wealth of Nations" dia menggunakan istilah "Commercial Society" untuk pemikirannya tersebut, bukan istilah kapitalisme dan sampai pada saat sepeninggalnya pun dia tidak pernah sekalipun menuliskan kata kapitalisme atau bahkan mungkin dia juga tidak pernah dengar kata kapitalisme ataupun mengenal kata kapitalisme itu.
Kata kapitalisme muncul 100 tahun setelah kematiannya pada "Das Kapital" karya Karl Marx. Meskipun begitu, buku "The Wealth Of Nations" Adam Smith ini telah memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perubahan pasar dan diimbangi dengan jatuhnya monarkisme dan feodalisme, terus terjadinya berbagai macam revolusi, orang-orang mulai bergerak ke arah pasar bebas dan mulai punya kebebasan untuk menentukan keuntungan dan kesejahteraanya masing-masing. Ternyata pasar persaingan bebas ini menurut Karl Marx menimbulkan konsekuensi yang sangat negatif bagi masyarakat yaitu melebarnya kesenjangan sosial, jadi pasar persaingan bebas itu telah menguntungkan kaum borjuis, para pemilik modal itu menjadi lebih kaya dan lebih kaya lagi, sedangkan para pekerja atau buruh itu sangat dirugikan dengan mekanisme pasar bebas. Menurut Adam Smith, pasar bebas akan memberikan keuntungan bagi semua orang tapi ternyata tidak! Menurut Karl Marx "melalui mekanisme pasar, kaum borjuis yang memegang alat produksi dan modal dapat mengeksploitasi para buruh yang menjalankan alat produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya paling minim dalam community of production, para borjuis menghendaki keuntungan yang sebesar-besarnya, biaya paling minim didapat dari penekanan upah para pekerja. Jadi kalau para pekerja tidak punya alat produksi dan tidak bisa menghasilkan komoditi, mau tidak mau ya harus ikut dan mereka benar-benar dieksploitasi habis-habisan untuk kekayaan si para pemilik modal, inilah yang Karl Marx sebut sebagai kapitalisme dan para pelakunya disebut sebagai kapitalis, jadi bisa dibilang kapitalisme adalah mode produksi yang ditujukan untuk mencapai keuntungan setinggi-tingginya yang didapat melalui proses produksi dengan mengorganisir produksi seminimal mungkin.
Untuk lebih memahami lebih saya kasih contoh, misalnya kamu punya uang atau modal, terus modal itu kamu beliin mesin kopi untuk buka usaha coffeshop atau warkop, akhirnya kamu butuh pegawai, kamu rekrutlah lima pegawai, nah ternyata warkop kamu laku berkat pegawai-pegawai yang terampil, mereka bisa melayani konsumen dengan baik, kopinya enak, tempatnya cozy dsb. Setelah dihitung-hitung sebulan ternyata penghasilan kamu mencapai ke angka 100 juta, keuntungan bersih itu sudah dipotong biaya operasional, biaya sewa dll. dari keuntungan 100 juta itu untuk gaji pegawai itu cuma 5 juta untuk lima orang, jadi setiap orang cuman dapat 1 juta, sedangkan sisa 95 juta nya untuk kekayaaanmu sendiri, terus kamu beliin lagi mesin kopi, bikin lagi coffeeshop, pekerjakan lagi lima orang lagi begitu seterusnya. Selamat! anda sudah jadi seorang kapitalis. Jadi mengartikan kapitalisme sebagai ideologi jelas salah, mengartikan kapitalisme sebagai sistem ekonomi tidak sepenuhnya salah tapi belum akurat dan yang paling mendekati dari pengertian kapitalisme adalah mode produksi, artinya ketika kamu menginginkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menekan biaya seminim nya dan yang kamu tekan biayanya adalah upah para pekerja, ya berarti kamu sedang mempraktekkan praktek kapitalisme.
Ditahap ini kita mulai mengerti bahwa liberalisme dan kapitalisme adalah dua hal yang terkait namun sangat berbeda, akan tetapi sayangnya banyak di antara kita yang masih menyamakan dua hal ini. Kadang beberapa menggunakan definisi liberalisme untuk mengartikan kapitalisme ataupun sebaliknya menggunakan definisi kapitalisme untuk mengartikan liberalisme, padahal dua hal ini sangat berbeda. Liberalisme itu adalah ideologi, sedangkan kapitalisme itu adalah mode produksi atau orang sering artinya sebagai sistem ekonomi. Kita bisa saja jadi seorang yang liberal tapi bukan kapitalis, kalau kamu tidak punya modal, apa yang mau di kapitalisasi ya kan?! sebaliknya kamu bisa aja jadi seorang yang kapitalis tanpa hidup di ekosistem liberal, contohnya? Cina adalah contoh betapa adaptifnya sistem kapitalisme, gampang menemukan praktek kapitalisme, buru-buru disitu dibayar rendah, terus pengusahanya mendapatkan margin keuntungan yang sangat tinggi.
Kapitalisme mungkin lahir dari mekanisme pasar bebas tapi bukan berarti dia cuma bisa hidup di pasar bebas, kapitalisme ini sangat adaptif, tanpa mekanisme pasar bebas, Kapitalisme dapat tumbuh, jadi menyamakan liberalisme dan kapitalisme adalah hal yang keliru. Kapitalisme adalah lawan dari komunisme? tidak! kapitalisme itu bisa hidup dinegara manapun, yang perlu kita ketahui adalah komunisme sebenarnya itu tidak pernah benar-benar terwujud di dalam sejarah dunia, apa yang kamu sebut sebagai negara komunis seperti Cina ataupun Uni Soviet itu tidak pernah benar-benar komunis, lebih tepatnya ya mereka sosialis. Jadi Komunisme adalah tahapan masyarakat selepas fase sosialisme demokratik. Komunisme pernah dipraktekkan di tahun 1871 di "Commune De Paris" tapi setelahnya gagal, karena mustahil selama ada praktek eksploitasi, praktek penumpukan kekayaan tak terbatas, berarti kapitalisme hidup. Ketika pasar bebas menghendaki kebebasan yang sebebas-bebasnya, tidak dengan kapitalisme! justru kapitalisme menghendaki kebebasan yang dikondisikan untuk menguntungkan para kapitalis dalam mencari keuntungan dan terminologi ini lahir sebagai bentuk kritik kepada kaum borjuis, makanya jangan heran kalau para dewa-dewa liberal macam Friedrich August Von Hayek dan lain-lain itu sangat menentang terminologi kapitalisme, karena mereka merasa ketika mereka mengakui dirinya kapitalis, berarti menempatkan diri mereka sebagai orang jahat, itulah makanya saya terkadang suka heran dan ketawa-ketiwi saja ketika mendengar ada orang Indonesia yang mengaku dirinya sebagai Kapitalis.
Posting Komentar